Powered By Blogger

Kamis, 26 Januari 2012

Belajar Mendiskon Harga Yuk..!!!!


Jurus-jurus cepat ku praktekan kembali hari ini. Mengajar di kelas V selama 3 jam pelajaran, maraton dua kelas bisa membuat saya kelelahan, maka dengan cepat, saya merancang pembelajaran yang dikemas permainan. Topiknya adalah persentase suatu barang.
Siswa diminta untuk melepas bagian tengah dari buku mereka. Dengan instruksi sederhana itu saja masih banyak siswa yang bertanya, “bu berapa lembar?” “Bu, yang mana? Yang ini ya?” “ Bu boleh yang ini?” padahal mereka menunjukan bagian yang tepat sama dengan yang saya minta. Belum lagi protes dari siswa yang takut dimarahi orang tua, jika bukunya menjadi tipis.
Selanjutnya siswa diminta menggambarkan bentuk apa saja yang  mereka inginkan pada halaman muka kertas itu dengan posisi landscape dan bagian atas harus tepat pada lipatan dua lembar kertas. Tentu saja instruksi ini membuat kelas lebih riuh. Tapi wajah-wajah cerah dari siswa-siswa yang kurang bersemangat di hari-hari biasanya mulai merekah. Tak kalah dengan muka-muka cemas dari yang biasanya “gila” matematika, menggambar dianggap tugas yang lebih sulit dan menegangkan. Mereka mulai bertanya lagi dengan berbagai kecemasan “ Bu boleh gambar kapal? Buah? Hewan? Rumah?”. “Bu, begini ya? Boleh diwarnai?”
Tapi kebebasan itu mulai tampak ketika mereka mulai menggambar, bebas dan lepas..
Mereka tampak lebih bebas ketika memilih warna yang akan mereka gunakan pada gambar mereka. Setelah diwarnai, kertas digunting agar mendapatkan bentuk yang sesuai dengan gambar, namun bagian lipatan kertas tak boleh terpotong, agar 2 lembar kertas tetap utuh, tidak terpisah. Pada tahap ini kecemasan semakin nampak, banyak siswa tidak berani menggunting dan minta diguntingkan karena takut salah. Saya dapat melihat siswa dengan keberanian tinggi melalui aktivitas menggunting ini.
Setelah lembar pertama siap, lembar kedua akan digunakan untuk menulis kuitansi yang berisi kata-kata sebagai berikut:
Karya ini telah dibeli oleh .............. dari .........
Seharga                Rp.  ................................
Diskon .....%     = Rp.  ................................
Dibayar                Rp.  .................................
Pembuat gambarlah yang menentukan harga awal dan besarnya persentase diskon. Kemudian sis pembuat gambar mencoba menawarkan pada teman-temannya, teman yang tertarik dengan gambarnya, akan membeli gambar tersebut. Gambar akan menjadi milik calon pembeli, jika ia mampu menghitung berapa uang yang harus dibayar untuk membeli gambar itu. Jika ada lebih dari satu calon pembeli yang tertarik maka mereka dapat bersaing dengan menghitung lebih cepat, siapa yang cepat ia yang dapat. Kebanyakan dari siswa memilih sistem barter, dua orang siswa saling menukar gambarnya untuk dibeli sehingga proses kompetisi kurang terbangun. Pada tahap hitung-hitungan in tentu yang lebih bersemangat adalah mereka yang sangat suka matematika, untuk yang kesulitan tentu saja saya harus turun tangan.
Siswa yang telah membeli suatu karya boleh memajang karya tersebut pada papan display. Inilah hasil pembelajar kelas V A dan V B hari ini....


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan beri komentar